Fakta Unik Gunung Wilis Kediri: Pendakian dan Wisata Sekitarnya – Gunung Wilis merupakan salah satu gunung favorit pendakian di Jawa Timur. Puncak tertinggi Gunung Wilis adalah Puncak Trogati dengan ketinggian 2.563 mdpl. Gunung Wilis memiliki beberapa puncak yang tersebar di berbagai bagian gunung. Selain Puncak Trogati, ada juga Puncak Liman yang sering disebut oleh pendaki sebagai salah satu tujuan pendakian utama dengan ketinggian sekitar 2.169 meter di atas permukaan laut. Selain kedua puncak itu, terdapat beberapa puncak lain yang juga terkenal di kalangan pendaki, seperti Puncak Bayangan dan Puncak Ngliman.
Gunung ini tidak hanya luas, tetapi juga mencakup wilayah Kota Kediri serta enam kabupaten lainnya, yakni Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, dan Madiun. Jadi, jangan bingung jika ditanya Gunung Wilis ada di mana, maka jawabannya Gunung Wilis atau Pegunungan Wilis mencakup 6 kabupaten di Jawa Timur. Selain itu, kawasan ini kaya akan objek wisata yang menarik di kaki gunungnya. Selain itu, di lerengnya terdapat beberapa air terjun yang indah, seperti Air Terjun Sedudo di Nganjuk dan Air Terjun Irenggolo di Kediri. Dengan vegetasi hutan tropis yang lebat, satwa liar, serta situs-situs purbakala, gunung ini menawarkan petualangan alam yang menantang sekaligus mempesona bagi para pecinta alam dan sejarah.
Jika kalian tertarik untuk menuju Gunung Wilis via Dolo, lokasinya terletak di Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Gunung ini tidak sekedar wisata alam tetapi juga wisata pendakian. Selain puncaknya yang beragam, wilayah sekitar gunung Wilis memiliki wisata dan pemandangan indah.
Beberapa air terjun yang kini semakin populer antara lain adalah Air Terjun Ironggolo dan Air Terjun Dolo yang terletak di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, serta Air Terjun Ngleyangan di Dusun Goliman, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Selain pesona alamnya, kawasan lereng Gunung Wilis juga menyimpan jejak sejarah berupa bangunan peninggalan Belanda dan Jepang, seperti Loji Belanda, bunker, Lookrab (parit perang), Goa Jepang, dan Pedotan Jepang, yang membentang dari Madiun hingga Kediri, menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Baca juga: Air Terjun Dolo: Pesona Wisata Alam Lereng Gunung Wilis
Legenda Gunung Wilis
Gunung Wilis menyimpan segudang cerita misteri yang kental dengan nuansa mistis, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Legenda yang mengelilingi Gunung Wilis sangat terkait dengan kisah penciptaan manusia, seperti yang tercantum dalam Tantu Panggelaran, sebuah naskah yang ditulis dalam bahasa Jawa Pertengahan pada era Majapahit.
Naskah ini penting karena memuat mitos-mitos kuno yang menjelaskan asal-usul Pulau Jawa dan peran para dewa dalam menstabilkan pulau yang pada awalnya selalu bergoncang.
Menurut kisah yang tercatat dalam Tantu Panggelaran, pada mulanya Pulau Jawa tidak berpenghuni dan sering mengalami gempa bumi. Para dewa kemudian memutuskan bahwa pulau ini memerlukan penopang berupa gunung-gunung untuk menstabilkan daratannya. Maka, para dewa memindahkan puncak Gunung Mahameru (atau Gunung Semeru) dari India ke Pulau Jawa.
Selama perjalanan tersebut, potongan-potongan dari puncak gunung ini tersebar di sepanjang jalur yang dilalui, sehingga terbentuklah gunung-gunung seperti Gunung Lawu, Gunung Wilis, Gunung Kelud, Gunung Kawi, Gunung Arjuna, Gunung Kumukus, dan akhirnya Gunung Semeru.
Baca juga: Pesona Wisata Alam Air Terjun Irenggolo Kediri
Literatur Jawa Klasik
Dalam literatur Jawa klasik, Gunung Wilis, yang juga dikenal sebagai Gunung Pawinihan, memiliki peran signifikan dalam sejarah penciptaan manusia. Kisah ini digambarkan dalam buku Jagad Gumelar – Manusia Tercipta karya Agung Bimo Sutejo dan Timmy Hartadi, yang menjelaskan proses penciptaan manusia oleh para dewa.
Menurut kisah ini, Sang Hyang Batara Brama adalah dewa pertama yang menciptakan manusia. Ia membentuk manusia dari tanah dengan tangannya. Namun, karena Sang Hyang Batara Brama adalah Dewa Api, wujud manusia yang ia ciptakan terlalu hangus dan hitam, sehingga mereka disebut sebagai Bangsa Keling. Manusia pertama ini diciptakan di Gunung Bromo dan karena suhu tubuh mereka sangat panas, mereka hanya bisa hidup di daerah pegunungan yang lebih dingin.
Kemudian, Sang Hyang Batara Wisnu menciptakan manusia yang lebih baik dan sempurna, mirip dengan manusia seperti yang kita kenal sekarang. Proses penciptaan ini terjadi di Pulau Jawa, tepatnya di Gunung Pawinihan, yang sekarang dikenal sebagai Gunung Wilis. Namun, meskipun manusia ciptaan Sang Hyang Batara Wisnu lebih sempurna, mereka masih memiliki suhu tubuh yang panas, sehingga mereka juga hanya dapat hidup di tempat-tempat yang dingin.
Para Hapsara dan Hapsari, makhluk surgawi, bersaing untuk memelihara manusia-manusia ini, merawat dan membentuk wajah anak-anak mereka agar menyerupai wajah para dewa yang merawat mereka. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Arcapada, dunia manusia, dipenuhi oleh manusia yang menjaga keseimbangan alam semesta.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Kediri Terbaru
Nama kuno Gunung Wilis adalah Gunung Pawinihan, namun, hingga kini, tidak ada literatur yang mencatat kapan nama ini berubah menjadi Wilis. Meskipun demikian, legenda-legenda ini terus hidup dalam masyarakat, menambah kekayaan budaya dan mistis yang mengelilingi Gunung Wilis.
Pendakian Gunung Wilis via Dolo Kediri
Pendakian Gunung Wilis dari sisi timur dapat dimulai melalui Kabupaten Kediri, tepatnya di Kecamatan Mojo. Itulah mengapa gunung ini juga termasuk dalam salah satu wisata alam di Kediri. Akses menuju puncak Gunung Wilis dari Mojo sudah cukup memadai dengan infrastruktur yang baik. Selain itu, jalur pendakian lain yang juga dapat ditempuh adalah melalui Kecamatan Semen. Jalur ini memiliki tantangan tersendiri karena melewati kawasan Taman Kelir di Desa Joho, di mana medan yang dilalui cukup berat dan vegetasi yang rapat sehingga membuat beberapa pendaki pernah tersesat di wilayah ini.
Untuk mencapai area base camp pendakian Gunung Wilis, kalian bisa melalui Kecamatan Mojo, tepatnya di daerah Besuki. Rute awal menuju lokasi pendakian ini serupa dengan rute menuju Air Terjun Dolo. Ada tiga cara untuk mencapai tempat parkir pendakian Gunung Wilis:
- Melalui Pasar Muning: Dari Pasar Muning, lanjutkan perjalanan ke selatan hingga mencapai pertigaan di Kecamatan Mojo. Dari sana, kalian ikuti arah menuju Besuki dan lanjutkan mengikuti petunjuk ke Air Terjun Dolo.
- Dari Terminal Taman Kota: Mulai perjalanan dari terminal dan terus ke arah barat hingga mencapai pertigaan Kedak. Di sini, kalian ambil jalan ke kiri hingga menemukan pertigaan lagi, kemudian belok ke kanan.
- Dari Pohsarang: Keluar dari Pohsarang, sebelum pintu masuk gereja, terdapat pertigaan (dikenal sebagai pertigaan badak), belok kiri. Setelah jalan menanjak, ada pertigaan lagi, pilih arah kanan dan ikuti jalan hingga mencapai Besuki.
Ketiga rute ini memberikan pilihan yang memadai untuk kalian yang ingin menikmati keindahan Gunung Wilis melalui Kediri. Dengan jalur-jalur yang jelas, kalian bisa merencanakan perjalanan pendakian dengan lebih mudah dan aman.
Sedikit Informasi Tambahan
Bagi kalian yang datang dari luar kota, bisa menggunakan bus menuju Terminal Kediri. Jika berangkat dari Surabaya, terdapat bus langsung menuju terminal tersebut. Sementara itu, jika datang dari Solo, kalian bisa naik bus menuju Nganjuk dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus kecil ke Kediri (Rosalia Indah).
Perlu diperhatikan, rute dari Pohsarang sering mengalami kerusakan akibat longsoran batu dari tebing, sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra. Disarankan untuk memilih rute melalui Pasar Muning karena jalurnya lebih lebar, mudah diakses, dan sudah diperbaiki.
Jalur menuju lokasi pendakian memiliki tikungan tajam dan tanjakan khas pegunungan, sehingga sangat penting untuk memastikan kendaraan dalam kondisi yang baik sebelum memulai perjalanan.