Daya Tarik Gunung Raung Jawa Timur – Gunung Raung adalah salah satu gunung berapi yang paling menantang untuk didaki di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.260 meter di atas permukaan laut (mdpl). Berada di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan antara tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Raung merupakan bagian dari kompleks Pegunungan Ijen yang terkenal di Jawa Timur. Sebagai salah satu gunung berapi aktif, Gunung Raung memiliki banyak daya tarik bagi para pendaki, baik yang mencari tantangan fisik maupun yang menginginkan pemandangan alam yang luar biasa.
Geologi dan Letusan
Secara geologis, Gunung Raung tergolong dalam kategori gunung Stratovolcano, yang memiliki bentuk kerucut yang mencolok. Gunung ini terakhir kali meletus pada 27 Juli 2022, menunjukkan bahwa ia masih sangat aktif. Gunung Raung juga merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuna. Puncaknya adalah titik tertinggi dari kompleks Pegunungan Ijen, yang menjadikannya salah satu puncak yang paling menarik untuk dijelajahi di kawasan tersebut.
Baca juga: Wisata Kawah Ijen Banyuwangi: Harga, Lokasi dan Fasilitas
Dengan kaldera kering yang merupakan yang terbesar kedua di Indonesia, Gunung Raung menyimpan daya tarik tersendiri. Kaldera ini memiliki diameter sekitar 2 kilometer, dengan dinding yang terjal dan dalam, membuat pemandangan semakin menakjubkan, namun sangat ekstrim untuk dijelajahi. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pendakian Gunung Raung begitu populer, meskipun membutuhkan persiapan fisik dan mental yang sangat matang.
Lokasi dan Akses ke Gunung Raung Jawa Timur
Gunung Raung terletak di kawasan perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Provinsi Jawa Timur. Letaknya yang strategis dan cukup jauh dari keramaian membuatnya menjadi pilihan bagi mereka yang mencari ketenangan dan tantangan. Meskipun berada di kawasan yang relatif terpencil, Gunung Raung dapat dicapai dengan perjalanan melalui Desa Sumberweringin, yang merupakan titik awal pendakian paling umum.
Dari Desa Sumberweringin, perjalanan dapat dilanjutkan dengan kendaraan roda empat menuju Pondok Motor, yang terletak sekitar 7 km dari desa tersebut. Dari Pondok Motor, kalian harus berjalan kaki melalui medan yang cukup menantang, melewati tegalan dan hutan cemara yang semakin sempit seiring dengan ketinggian. Perjalanan ini menghabiskan waktu sekitar 3 jam sebelum mencapai Pondok Sumur, titik yang cukup dikenal oleh para pendaki.
Jalur Pendakian
Pendakian Gunung Raung memiliki beberapa jalur, namun jalur yang paling populer adalah Jalur Kalibaru. Jalur ini dikenal sebagai jalur yang cukup ekstrem, dengan medan yang terjal dan membutuhkan peralatan khusus seperti tali dan harness untuk melewati tebing-tebing berbatu yang curam. Pendakian di jalur ini menuntut ketangguhan fisik dan mental, serta kesiapan untuk menghadapi cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu, dari cerah hingga berkabut atau hujan.
Di sepanjang perjalanan, kalian akan melewati berbagai tipe vegetasi, mulai dari hutan cemara hingga padang rumput yang luas. Pada titik tertentu, pendakian semakin sulit dan jalur setapak hampir tertutup oleh semak belukar, membuat perjalanan menjadi lebih menantang. Setelah mencapai Pondok Mantri, tempat perkemahan yang sering digunakan oleh pendaki sebelum melanjutkan ke puncak, kalian masih harus menempuh perjalanan selama sekitar satu jam lagi untuk mencapai puncak Gunung Raung.
Pemandangan

Meski pendakian Gunung Raung cukup berat dan menantang, pemandangan yang dapat dinikmati di puncaknya sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Dari puncak gunung, kalian bisa menyaksikan kaldera besar yang dalam, dikelilingi oleh dinding terjal yang membentuk pemandangan yang spektakuler. Selain itu, puncak Gunung Raung memiliki pemandangan hamparan pegunungan lain di sekitarnya, seperti Gunung Ijen, Gunung Argopuro, bahkan hingga Gunung Merapi yang berada di Bali.
Baca juga: Pesona Alam Wisata Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi
Pada saat cuaca cerah, momen matahari terbit dan terbenam di puncak Gunung Raung menjadi salah satu panorama yang paling indah dan menakjubkan. Pemandangan ini menarik banyak pecinta fotografi yang ingin menangkap keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain. Keindahan alam yang ditawarkan oleh Gunung Raung menjadi salah satu alasan mengapa gunung ini semakin populer di kalangan pendaki.
Persiapan Pendakian
Pendakian ke Gunung Raung membutuhkan persiapan yang matang, baik dari segi fisik maupun mental. Medan yang sulit dan tantangan yang ada di jalur pendakian memaksa kalian untuk memiliki kondisi tubuh yang prima. Selain itu, kalian juga harus membawa peralatan mendaki yang lengkap. Termasuk pakaian yang sesuai dengan cuaca dingin di ketinggian serta perlengkapan untuk melewati jalur yang ekstrim, seperti tali dan harness.
Untuk keamanan, sangat disarankan untuk melakukan pendakian bersama kelompok atau pemandu berpengalaman. Hal ini akan membantu memastikan perjalanan lebih aman dan teratur. Mengingat jalur pendakian yang kadang sulit dilalui tanpa bantuan yang tepat.
Waktu Terbaik untuk Mendaki Gunung Raung Jawa Timur
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Raung adalah pada musim kemarau, antara bulan Juni hingga September. Pada periode ini, cuaca lebih stabil dan jalur pendakian tidak terlalu licin. Selain itu, pemandangan di sekitar gunung akan lebih jelas tanpa gangguan kabut atau hujan. Musim kemarau juga meminimalkan kemungkinan terjadinya erupsi gunung yang dapat membahayakan kalian, sehingga pendakian lebih aman.
Gunung Raung adalah destinasi pendakian yang ideal bagi kalian yang mencari tantangan ekstrem dan pemandangan alam yang indah. Meskipun medan yang harus dilalui cukup berat dan memerlukan persiapan yang matang. keindahan kalderanya serta panorama alam dari puncak gunung ini membuat setiap usaha yang dilakukan terasa sangat berkesan.