Pesona Wisata Alam Air Terjun Irenggolo Kediri – Air Terjun Irenggolo berlokasi Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Uniknya, kalian hanya perlu membeli satu tiket untuk menikmati dua wisata sekaligus, yaitu Air Terjun Irenggolo dan Air Terjun Dolo. Meskipun Air Terjun Dolo lebih populer, Air Terjun Irenggolo tetap wajib kalian kunjungi, dan melewatkannya akan terasa ada yang kurang.
Air Terjun Irenggolo memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan kemiringan sekitar 40 derajat, yang membuatnya terlihat lebih landai. Keunikan dari air terjun ini terletak pada aliran airnya yang tidak jatuh langsung seperti air terjun pada umumnya, melainkan mengalir perlahan melalui bebatuan yang tertata rapi menyerupai anak tangga. Penduduk setempat sering menyebutnya “banyu mrambat” atau air yang merambat ke bawah.
Terletak di lereng Gunung Wilis, kawasan ini merupakan bagian dari keindahan alam Wisata Besuki. Gunung Wilis memang dikenal karena keindahan alamnya, termasuk di kawasan lerengnya, yang menjadikan Wisata Besuki destinasi favorit bagi masyarakat Kediri sendiri.
Air Terjun Irenggolo memiliki daya tarik di antaranya tradisi lokal atau upacara adat dan pesona alam sekitar yakni pemandangan alam. Selain air terjun, wisata ini juga memiliki spot berenang yakni di kolam utama. Tak hanya itu, terdapat juga berbagai wahana permainan anak yang sangat seru. Terakhir, daya Tarik dari Air Terjun Irenggolo adalah trekkingnya yang mudah, jalurnya cukup lebar dan tidak curam. Dari daya Tarik tersebut, destinasi ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata alam Kediri terbaru yang wajib kalian datangi.
Baca juga: Air Terjun Dolo: Pesona Wisata Alam Lereng Gunung Wilis
Rute Air Terjun Irenggolo Kediri
Rute menuju Air Terjun Irenggolo dari Kediri dapat ditempuh melalui Jalan Argo Wilis, dengan jarak sekitar 26 kilometer dan waktu tempuh sekitar 45 menit. Sepanjang perjalanan, kalian akan disuguhi pemandangan alam yang indah, terutama di area Bukit Besuki.
Akses jalan ke air terjun ini cukup baik dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Namun, di beberapa tikungan, kalian perlu berhati-hati dan menghindari kecepatan tinggi. Sebaiknya gunakan kendaraan pribadi karena jarak antara loket dan lokasi wisata cukup jauh. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena rute yang dilalui cukup menantang dengan jalan yang berkelok dan naik turun.
Saat musim hujan, kabut tebal bisa mengurangi jarak pandang hingga 5 meter. Rute tercepat bisa dimulai dari Terminal Tamanan Kediri, melalui Pasar Semen, dan mengikuti papan petunjuk arah menuju Air Terjun Dolo.
Tiket Masuk
- Tiket masuk Kawasan Wisata Besuki pada hari biasa (weekdays) seharga Rp 6.000.
- Tiket masuk pada akhir pekan (weekend) sebesar Rp 7.000.
- Biaya parkir motor: Rp 2.000.
- Biaya parkir mobil: Rp 5.000.
Jam Buka
Air Terjun Irenggolo buka setiap hari, mulai dari Senin hingga Minggu, dan beroperasi selama 24 jam nonstop. Kalian bisa datang kapan saja untuk menikmati suasana alam yang segar dan sejuk.
Fasilitas
Adapun beberapa fasilitas yang tersedia di sekitar kawasan wisata Air Terjun Irenggolo mencakup
- Warung makanan dan minuman yang menyediakan berbagai pilihan.
- Area parkir kendaraan yang cukup luas untuk motor maupun mobil.
- Playground atau taman bermain untuk anak-anak.
- Toilet umum yang bersih dan terawat.
- Mushola untuk keperluan ibadah.
Fasilitas-fasilitas ini memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi kalian yang datang ke kawasan wisata tersebut, sehingga dapat menikmati liburan dengan lebih nyaman.
Baca juga: Fakta Unik Gunung Wilis via Kediri: Pendakian dan Wisata Sekitarnya
Tips Berlibur ke Air Terjun Irenggolo Kediri
Untuk liburan ke Air Terjun Irenggolo, sebaiknya kalian bisa berangkat pagi-pagi sekali dan langsung menuju Air Terjun Dolo. Dengan memulai perjalanan di pagi hari, kalian bisa lebih santai dan berkesempatan untuk berhenti sejenak berfoto di sepanjang perjalanan.
Saat cahaya matahari pagi yang masih merata akan memberikan hasil foto yang indah. Setelah itu, lanjutkan perjalanan dengan menuruni anak tangga menuju Air Terjun Dolo.
Setelah menikmati keindahan air terjun dan berfoto-foto, kalian bisa makan di warung yang tersedia. Warung-warung di kawasan wisata ini menawarkan berbagai menu, jadi kalian tidak perlu khawatir kelaparan.
Saat matahari mulai tinggi, lanjutkan perjalanan ke Air Terjun Irenggolo. Sebelum sampai, kalian bisa mampir ke kafe-kafe di sekitar jalan, atau langsung bersantai dan bermain air di Irenggolo.
Adat dan Legenda Air Terjun Jenggolo Kediri
Selain menikmati udara sejuk khas pegunungan, pada bulan Suro, kalian juga dapat menyaksikan dan mengikuti Upacara Adat Sesaji Tirto Husodo di Air Terjun Irenggolo. Upacara adat ini merupakan ritual masyarakat setempat untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus mengenang jasa pendiri Dusun Besuki dan sekitarnya, Resi Wasis Curigonoto.
Air Terjun Irenggolo juga menyimpan legenda menarik terkait asal-usul namanya. Cerita ini berawal dari sebuah kerajaan di barat Gunung Wilis yang berambisi menaklukkan Kerajaan Kediri.
Sang raja mengutus panglima perang bernama Iro Manggolo, seorang prajurit yang terkenal akan kesaktiannya. Sebelum berangkat, Iro Manggolo diberi perintah oleh raja: “Jangan pulang sebelum berhasil menghancurkan Kerajaan Kediri.”
Kerajaan Kediri, yang sudah mengetahui rencana penyerangan, mengirim panglima perangnya yang terkenal tangguh untuk menghadapi Iro Manggolo. Di medan pertempuran, kedua panglima tersebut berduel hebat. Mereka saling mengadu kesaktian dan menggunakan senjata pusaka.
Setelah pertempuran sengit, panglima Kediri berhasil memenangkan pertarungan. Meskipun kalah, Iro Manggolo tidak dibunuh, melainkan diberi kesempatan untuk pulang.
Namun, karena merasa malu atas kegagalannya, Iro Manggolo memilih untuk tidak kembali ke kerajaannya. Ia memutuskan untuk mengasingkan diri dan bertapa di lereng timur Gunung Wilis. Untuk menghormati panglima tersebut, masyarakat setempat kemudian menamai tempat itu “Irenggolo,” sesuai dengan nama panglima yang pernah bertapa di sana.
Biasanya, upacara Adat Sesaji Tirto Husodo terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang berbaur meramaikan acara tersebut. Menurut warga setempat, upacara ini diadakan setiap tahun agar tradisi ini tidak hilang ditelan zaman dan tetap dilanjutkan oleh generasi muda.
Selain itu, ada keunikan lain dari upacara ini adalah tumpeng yang digunakan tidak terbuat dari beras biasa, melainkan dari beras ketan, lengkap dengan berbagai lauk sebagai pelengkap.
Melalui kegiatan ini, masyarakat berusaha menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Acara tahunan ini bukan hanya menjadi bagian dari tradisi spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial di antara masyarakat setempat.