Daftar Gunung Jawa Barat yang Ramai Pendakian

Gunung Patuha jawa Barat

Daftar Gunung Jawa Barat yang Ramai Pendakian – Mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan dan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik serta mental. Tak hanya itu, begitu banyak alasan mengapa orang begitu menyukainya. Beberapa orang mendaki untuk menikmati alam, berolahraga, atau menghabiskan waktu di luar ruangan. Bagi sebagian orang, mendaki juga menjadi cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengambil pelajaran hidup dari perjalanan tersebut.

Jawa Barat memiliki banyak gunung indah yang populer di kalangan pendaki. Panorama yang menakjubkan dari Bumi Pasundan dapat dinikmati saat mendaki gunung-gunung ini. Berikut adalah daftar gunung Jawa Barat yang remain pendakian.

Daftar Gunung Jawa Barat yang Ramai Pendakian

Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede memiliki ketinggian sekitar 2.958 mdpl dan merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Selain itu, Gede Pangrango juga terletak di provinsi Jawa Barat dan berada di tiga wilayah, yaitu Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Gede Parangrango juga menjadi destinasi yang ramai pendakian. Menurut informasi, Gunung Gede tercatat telah meletus sebanyak 27 kali, dimulai pada tahun 1747 hingga letusan terakhir pada tahun 1957.

Pemandangan dari puncak Gunung Gede dikatakan lebih indah dibandingkan dengan Gunung Pangrango. Salah satu tempat terkenal di Gunung Gede adalah Alun-Alun Surya Kencana, yang sering disebut sebagai surga nyata karena pemandangannya yang menakjubkan dan keberadaan bunga Edelweis yang indah.  

Baca juga: 10 Daftar Pendakian Gunung Terfavorit di Jawa Timur

Gunung Ciremai

Gunung Ciremai, dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut, adalah gunung tertinggi di Jawa Barat. Secara administratif, gunung ini termasuk dalam wilayah Majalengka dan Kuningan. Kawasan Gunung Ciremai seluas sekitar 15.500 hektare ini dipenuhi flora dan fauna unik, termasuk spesies langka. Keindahan alamnya menarik banyak pendaki.

Menurut beberapa sumber informasi, Gunung Ciremai telah tercatat mengalami erupsi sejak tahun 1698, dengan letusan terakhir pada tahun 1937, dan interval istirahat terpendek adalah 3 tahun serta yang terpanjang mencapai 112 tahun.

Ada lima jalur pendakian menuju puncak di antaranya jalur Apuy yang ramai, jalur Palutungan yang medannya tidak terlalu ekstrem, jalur Linggarjati dengan trek panjang, jalur Linggasana yang juga panjang, dan jalur Sadarehe yang bisa diakses dari Majalengka. Gunung ini ramai dengan pendakian, baik weekday maupun weekend.

Gunung Salak

Meskipun dikenal sebagai gunung paling angker di Jawa Barat, hal ini tidak mengurangi minat para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Salak. Gunung ini memiliki tiga puncak dengan ketinggian yang berbeda. Meski banyak yang bilang treknya ekstrem, Gunung Salak masih ramai dengan pendakian. Menurut informasi, Gunung Salak terakhir kali meletus pada tahun 1938.

Puncak Manik adalah yang tertinggi dengan 2.211 mdpl, diikuti oleh Puncak Salak II yang memiliki ketinggian 2.180 mdpl, dan Puncak Sumbul dengan 1.926 mdpl. Ada empat jalur pendakian menuju puncak yakni jalur Cangkuang, Cidahu yang populer di kalangan pendaki, serta jalur curug pilung (Girijaya), jalur kutajaya (Cimelati), dan jalur pasir reungit.

Gunung Cikuray

Terletak di Kabupaten Garut, Gunung Cikuray memiliki ketinggian sekitar 2.821 mdpl dan dikenal dengan panorama lautan awan yang sangat mempesona. Puncak Gunung Cikuray sering disebut sebagai negeri di atas awan karena keindahannya. Pemandangan matahari terbit dan terbenam di sini juga dianggap salah satu yang terbaik. Menurut catatan, Cikuray termasuk dalam gunung yang belum pernah meletus dan tidak memiliki kawah aktif.

Untuk menikmati keindahan tersebut, pendaki harus mencapai puncak melalui salah satu dari enam jalur pendakian. Jalur Pemancar adalah yang paling populer, dimulai dari Stasiun Pemancar Televisi Garut. Alternatif lainnya termasuk Jalur Kiara Janggot, Jalur Pamalayan, Jalur Cintanagara/Bayongbong, Jalur Tapak Geurot, dan Jalur Cikajang.

Baca juga: Wajib Diperhatikan! Berikut Persiapan Naik Gunung Bagi Pemula

Gunung Pangrango

Gunung Pangrango merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat yang memiliki ketinggian sekitar 3.019 mdpl. Dengan demikian, termasuk dalam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), yang terletak di antara Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Bogor. Menurut catatan, Pangrango adalah gunung yang tidak aktif.

TNGGP adalah salah satu taman nasional tertua di Indonesia, selain Taman Nasional Komodo di NTT, dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta lanskap yang indah. Potensi alamnya membuat Gunung Pangrango menjadi favorit para pendaki.

Ada tiga jalur resmi menuju puncak, yakni Jalur Cibodas yang paling sering digunakan, Jalur Gunung Putri dengan trek yang lebih menantang, dan Jalur Selabintana di Sukabumi, jalur terpanjang.

Gunung Papandayan Jawa Barat

Pesona Gunung Papandayan memang tak lekang oleh waktu, berkat pemandangan alamnya yang indah dan lengkap, seperti gugusan kawah, hutan mati, dan padang bunga Edelweiss. Dengan keindahan ini, tak heran jika gunung setinggi 2.665 mdpl ini menjadi destinasi yang ramai pendakian. Gunung Papandayan juga cocok untuk pendaki pemula karena ketinggiannya yang moderat.

Jalur pendakian di Gunung Papandayan tidak terlalu panjang, meskipun beberapa tanjakan cukup terjal. Bagi kalian yang ingin bermalam, tersedia dua pos yakni pos Goberhut yang terbatas kapasitasnya untuk 10 tenda, dan pos Salada yang lebih luas. Papandayan termasuk dalam gunung berapi, tercatat letusan terakhirnya terjadi pada tahun 2002.

Gunung Patuha Jawa Barat

Gunung Patuha memiliki berketinggian 2.434 mdpl, dengan ketinggian tersebut membuat Patuha menjadi gunung tertinggi keenam di Jawa Barat setelah Papandayan. Lokasinya terletak di Kabupaten Bandung, gunung ini terkenal dengan Kawah Putih Ciwidey yang sangat eksotis.

Gunung Patuha juga memiliki tiga kawah lainnya yang tidak kalah mempesona, di antaranya kawah saat di puncak yakni kawah Cibodas dan kawah Tiis/Legoktiis. Belum banyak pendaki yang menjelajahi gunung ini, dengan medan pendakian yang masih alami.

Ada tiga rute yang bisa diambil untuk menuju puncak Gunung Patuha yakni bisa lewat kawah putih, jalur Panceuling, dan jalur Cipanganten. Dari puncak, pemandangan kawah putih terlihat sangat indah. Dalam sejarahnya, Gunung Patuha diketahui pernah meletus dua kali. Letusan terakhir yang terjadi pada abad ke-13 menciptakan Kawah Putih yang masih dapat dinikmati hingga sekarang

Gunung Puntang

Gunung Puntang memiliki ketinggian sekitar 2.223 mdpl. Selain itu, Gunung ini terkenal karena memiliki sejarah kolonial Belanda, terutama terkait dengan Stasiun Radio Malabar. Dulunya digunakan sebagai sarana komunikasi oleh pemerintah Belanda di Indonesia dan di negara mereka sendiri. Status Gunung Puntang adalah tidak berapi.

Untuk mencapai Puncak Mega Gunung Puntang, pendaki hanya perlu trekking selama 3-4 jam dengan dua pilihan jalur, yakni jalur VIP yang lebih cepat namun curam, atau jalur umum yang lebih landai namun membutuhkan waktu lebih lama.

Gunung Bukit Tunggul Jawa Barat

Gunung Bukit Tunggul, yang memiliki ketinggian 2.206 mdpl. Bukit Tunggul adalah gunung tertinggi di Bandung Utara. Terdapat tiga jalur utama pendakian, yakni jalur Kampung Pangli, Kampung Patrol, dan Pasir Angling. Pasir Angling adalah jalur yang paling populer di antara ketiganya.

Pada puncak Gunung Bukit Tunggul, diyakini terdapat artefak manusia prasejarah dan sebuah tugu yang dulu digunakan untuk penelitian geologi. Bukit Tunggul juga menjadi gunung yang ramai dengan pendakian. Dalam catatan sejarah, Gunung ini adalah salah satu peninggalan dari letusan dahsyat Gunung Sunda Purba pada Zaman Prasejarah. Sehingga status Gunung Bukit Tunggul tidakberapi.

Gunung Guntur

Gunung Guntur, salah satu dari 17 gunung berapi aktif di Jawa Barat, terakhir meletus pada 1847. Statusnya yang masih normal aktif memerlukan kewaspadaan. Gunung Guntur setinggi 2249 mdpl cocok bagi pendaki pemula.

Oleh karena itu, Gunung Guntur termasuk ramai dengan pendakian. Namun, temasuk dalam gunung berapi aktif yang telah tidak meletus sejak erupsi terakhirnya pada tahun 1847.

Pemandangan sabana indahnya dapat dinikmati dalam perjalanan menuju puncak, memberikan panorama Kota Garut dengan Gunung Cikuray dan Gunung Galunggung sebagai latar. Pagi yang cerah mungkin memperlihatkan lautan awan yang memukau. Lokasinya terletak di Pananjung, Ds. Pasawahan, Kec. Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Perjalanan dimulai dari Base Camp Gunung Guntur, dengan biaya masuk SIMAKSI.

Scroll to Top