Wisata Bersejarah di Ngawi, Berikut Detail Alamat Lengkapnya

Wisata bersejarah Ngawi

Wisata Bersejarah di Ngawi, Berikut Detail Alamat Lengkapnya – Bagi kalian para pecinta sejarah, Kabupaten Ngawi di Jawa Timur bagaikan wisata menuju masa lampau. Di Ngawi, terdapat berbagai destinasi wisata sejarah yang menawan, mengantarkan pengunjung untuk menelusuri jejak peradaban dan peristiwa masa lalu.

Dari kokohnya Benteng Van den Bosch, saksi bisu perjuangan melawan kolonialisme, hingga Museum Trinil yang menyimpan koleksi fosil purba, Ngawi menawarkan pengalaman edukatif dan inspiratif bagi para pengunjungnya.

Ngawi juga menyimpan kisah heroik perjuangan kemerdekaan. Monumen Soerjo, yang didirikan untuk mengenang pahlawan nasional Soerjo, menjadi simbol semangat patriotisme yang membakar jiwa.

Berkunjung ke wisata sejarah di Ngawi bukan hanya tentang menengok masa lalu, tetapi juga membuka wawasan dan memperkaya pengetahuan sembari liburan. Setiap destinasi menawarkan cerita dan pengalaman unik. Berikut daftar wisata bersejarah Ngawi lengkap dengan alamatnya.

Wisata Bersejarah di Ngawi

Benteng Pendem Ngawi

Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terdapat Benteng Pendem. Benteng Pendem merupakan sebuah saksi bisu sejarah yang menanti untuk dikunjungi. Dikenal pula sebagai Benteng Van Den Bosch, benteng ini merupakan kompleks seluas 21,18 hektare yang menyimpan segudang cerita masa lampau. Lokasinya terletka di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.

Dibangun pada masa Perang Diponegoro (1825-1830), benteng ini menjadi benteng pertahanan Belanda untuk menguasai jalur perdagangan dan memperkuat kedudukannya di Ngawi. Benteng Van Den Bosch rampung pada tahun 1845 dan dihuni oleh 250 tentara Belanda bersenjatakan senapan, meriam api, dan kavaleri di bawah pimpinan Johannes Van den Bosch.

Benteng Pendem menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjungnya untuk menapaki jejak kolonialisme. Arsitekturnya yang kokoh dan terowongan bawah tanahnya yang panjang membangkitkan rasa penasaran tentang kehidupan di masa lampau.

Setelah melalui proses revitalisasi, Benteng Pendem kini telah terbuka untuk umum, pengunjung dapat menjelajahi benteng ini dengan tiket masuk hanya Rp10.000 dan jam operasional mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Benteng Pendem bukan hanya sebuah benteng bersejarah, tetapi juga menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah. Pengunjung dapat mempelajari sejarah perjuangan bangsa, melihat diorama kehidupan di masa lampau, dan mempelajari peran penting Benteng Van Den Bosch dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Selain Benteng Pendem, Ngawi juga menawarkan berbagai destinasi wisata menarik lainnya, seperti Telaga Sarangan, Air Terjun Pengantin, dan Srambang Park. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam Ngawi dan merasakan keramahan penduduknya. Benteng Pendem mengundang para pecinta sejarah, petualang, dan keluarga untuk melihat jejak masa lalu dan merasakan pengalaman edukatif.

Museum Trinil Ngawi

Di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, terdapat sebuah museum yang menyimpan harta karun sejarah prasejarah yaitu Museum Trinil. Berjarak sekitar 12 kilometer ke arah timur dari Monumen Soerjo, museum ini menjadi destinasi edukatif yang menarik bagi para pecinta sejarah dan ilmu pengetahuan.

Museum Trinil didirikan di lokasi penemuan fosil Pithecanthropus Erectus oleh Eugene Dubois, seorang pejabat kedokteran tentara kolonial Belanda, pada tahun 1891. Tepian Sungai Bengawan Solo menjadi saksi bisu penemuan penting yang mengantarkan dunia pada pemahaman baru tentang evolusi manusia. Museum ini sendiri diresmikan pada tahun 1991 oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, Soelarso.

Museum Trinil menyimpan lebih dari 1.200 fosil, termasuk fosil tulang rahang bawah macan, fosil gigi geraham atas gajah, fosil tanduk kerbau, fosil tanduk banteng, dan fosil gading gajah purba. Kalian dapat mengamati secara langsung bukti-bukti nyata kehidupan prasejarah dan mempelajari tentang evolusi manusia purba.

Situs Trinil diakui sebagai salah satu situs manusia purba terpenting di Pulau Jawa. Keberadaannya menjadi sumber informasi berharga bagi para paleontolog, geolog, dan arkeolog dalam memahami sejarah dan perkembangan manusia. Museum Trinil pun menjadi pusat edukasi dan penelitian yang penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Museum Trinil bukan hanya tempat untuk mempelajari sejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman yang menyenangkan. Kalian dapat melihat diorama kehidupan manusia purba, mengikuti tur edukatif, dan menikmati suasana museum yang tenang dan asri. Museum ini sangat cocok dikunjungi oleh kalian para pelajar, keluarga, dan siapapun yang tertarik dengan sejarah dan ilmu pengetahuan.

Museum trinil buka pada jam 08.00 – 17.00 WIB. Untuk tiket masuk, kalian hanya perlu membayar Rp5.000 untuk anak-anak dan Rp7.500 untuk dewasa. 

Monumen Soerjo Ngawi

Di Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berdiri kokoh Monumen Soerjo. Monumen ini bukan hanya sebuah landmark, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah kelam dan perjuangan heroik seorang pahlawan bangsa yakni Soerjo, Gubernur Jawa Timur pertama.

Monumen Soerjo didirikan untuk mengenang peristiwa tragis pada tahun 1948, ketika Soerjo beserta dua perwira polisi diculik dan dibunuh oleh oknum PKI. Di tempat inilah, di pinggir Jalan Raya Ngawi-Solo, tragedi tersebut terjadi. Kekejaman PKI meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia, dan monumen ini menjadi pengingat agar sejarah kelam tersebut tidak terulang kembali.

Sebagai penghormatan atas jasa dan pengorbanan Soerjo, monumen ini didirikan dan diresmikan pada tahun 1975 oleh Pangdam VIII/Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin. Monumen Soerjo bukan hanya menjadi tempat wisata sejarah, tetapi juga menjadi rest area bagi para pengendara yang melintas.

Kalian dapat melihat patung Soerjo yang gagah berani, serta mempelajari sejarah perjuangannya melalui diorama dan informasi yang tersedia di monumen ini. Monumen Soerjo menjadi tempat edukasi yang penting bagi para generasi muda untuk memahami sejarah bangsa dan meneladani semangat pahlawan.

Untuk masuk ke museum Soerjo tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis, sedangkan jam operasionalnya 24 jam.

Itulah 3 destinasi wisata sejarah yang bisa kalian kunjungi di Ngawi. Selain sebagai destinasi tentu wisata sejarah akan memberikan banyak pengetahuan. Tentunya wisata sejarah di atas juga ramah untuk dikunjungi oleh anak-anak hingga dewasa. Selamat berkunjung.

Scroll to Top