10 Alasan Resign Gen Z dari Pekerjaan: Tren dan Fakta Menarik – Generasi Z (Gen Z) adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang lebih berani mengambil keputusan besar dalam hidup, termasuk dalam dunia kerja. Mereka tidak ragu untuk resign jika merasa pekerjaannya tidak sesuai dengan ekspektasi atau tidak memberikan peluang berkembang.
Sebuah survei dari Jakpat mengungkapkan beberapa alasan utama mengapa Gen Z memilih untuk resign. Artikel ini akan membahas 10 alasan resign Gen Z dengan lebih mendalam.
1. Gaji Tidak Sesuai (41%)
Masalah gaji menjadi faktor utama yang mendorong Gen Z untuk meninggalkan pekerjaannya. Dengan meningkatnya biaya hidup dan kebutuhan finansial yang terus berkembang, gaji yang dianggap tidak sebanding dengan beban kerja atau standar industri menjadi alasan kuat untuk mencari pekerjaan lain yang menawarkan kompensasi lebih baik.
Selain itu, Gen Z juga cenderung lebih vokal dalam menuntut gaji yang sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka. Jika perusahaan tidak bisa memenuhi harapan tersebut, mereka tidak ragu untuk mencari kesempatan lain.
2. Mendapat Pekerjaan Lebih Baik (27%)
Persaingan di dunia kerja semakin ketat, dan jika Gen Z melihat peluang karier yang lebih menjanjikan, mereka akan segera mengambil langkah untuk berpindah kerja. Pekerjaan dengan benefit lebih besar, lingkungan kerja yang lebih nyaman, atau fleksibilitas kerja yang lebih baik sering menjadi faktor penentu.
Bagi Gen Z, pekerjaan bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga tempat untuk berkembang dan meraih pengalaman yang lebih baik.
Baca juga: 4 Cara Jitu Menentukan Pekerjaan Pertama dengan Tepat
3. Beban Kerja Terlalu Banyak (26%)
Work-life balance adalah aspek penting bagi Gen Z. Jika beban kerja terasa terlalu berat tanpa kompensasi yang sebanding, mereka akan mulai mempertimbangkan untuk resign. Banyak dari mereka yang menolak budaya kerja lembur berlebihan tanpa batasan yang jelas.
Di era digital saat ini, Gen Z juga lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental. Jika pekerjaan mulai mengganggu kesejahteraan mereka, resign menjadi pilihan yang rasional.
4. Tidak Dihargai (26%)
Siapa pun ingin merasa dihargai atas usaha dan kontribusinya. Namun, banyak Gen Z yang merasa bahwa upaya mereka di tempat kerja tidak diakui atau diapresiasi oleh atasan maupun perusahaan.
Kurangnya penghargaan, baik dalam bentuk kenaikan gaji, promosi, maupun sekadar ucapan terima kasih, dapat membuat karyawan merasa tidak termotivasi dan akhirnya memilih untuk meninggalkan perusahaan.
5. Ingin Mencari Pekerjaan Lain (26%)
Gen Z dikenal sebagai generasi yang dinamis dan tidak takut untuk mengeksplorasi berbagai peluang kerja. Mereka cenderung tidak ingin terjebak dalam satu pekerjaan terlalu lama jika merasa ada pilihan lain yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan hidup mereka.
Selain itu, banyak Gen Z yang memiliki impian untuk bekerja di industri tertentu atau mencoba bidang yang lebih sesuai dengan passion mereka.
6. Tidak Ada Jenjang Karier (25%)
Karier yang stagnan menjadi salah satu alasan utama resign. Jika perusahaan tidak menawarkan peluang untuk naik jabatan atau meningkatkan keterampilan, banyak Gen Z yang akan mencari pekerjaan lain dengan prospek karier yang lebih jelas.
Mereka ingin bekerja di tempat yang memberikan ruang untuk berkembang, baik dalam bentuk pelatihan, mentoring, maupun kesempatan promosi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Introvert
7. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat (23%)
Budaya kerja yang toxic, penuh dengan drama, persaingan tidak sehat, atau manajemen yang buruk adalah alasan besar mengapa Gen Z memilih untuk resign. Mereka lebih memilih bekerja di tempat yang memiliki lingkungan yang mendukung, kolaboratif, dan bebas dari tekanan yang tidak perlu.
Gen Z sangat peduli dengan kesehatan mental dan emosional mereka. Jika lingkungan kerja mulai berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, keluar dari pekerjaan adalah solusi yang dipilih.
8. Masa Kontrak Sudah Habis (23%)
Banyak perusahaan saat ini menawarkan kontrak kerja dengan durasi tertentu. Ketika kontrak berakhir, beberapa Gen Z lebih memilih untuk tidak memperpanjang dan mencari pekerjaan lain yang memberikan lebih banyak stabilitas atau kesempatan baru.
Selain itu, mereka juga sering menggunakan masa kontrak sebagai batu loncatan untuk mencari pengalaman sebelum akhirnya mencari pekerjaan yang lebih tetap.
9. Mengalami Kebosanan (21%)
Gen Z dikenal sebagai generasi yang cepat merasa bosan jika tidak mendapatkan tantangan atau variasi dalam pekerjaannya. Rutinitas yang monoton dan kurangnya inovasi dalam pekerjaan sering membuat mereka kehilangan semangat.
Bagi mereka, pekerjaan haruslah memberikan pengalaman yang menarik dan kesempatan untuk terus belajar. Jika pekerjaan terasa membosankan dan tidak lagi memberikan motivasi, mereka tidak akan ragu untuk mencari pekerjaan lain yang lebih menantang.
10. Tidak Cocok dengan Atasan (20%)
Hubungan dengan atasan juga menjadi faktor penting bagi Gen Z dalam bertahan di suatu perusahaan. Jika mereka merasa atasan terlalu otoriter, tidak mendukung perkembangan mereka, atau tidak komunikatif, hal ini bisa menjadi pemicu untuk resign.
Gen Z lebih menyukai atasan yang bisa menjadi mentor dan memberikan dukungan, bukan hanya sekadar memberikan perintah tanpa arahan yang jelas.
Kesimpulan
Gen Z memiliki pendekatan yang berbeda terhadap dunia kerja dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak ragu untuk resign jika merasa pekerjaan tidak lagi sesuai dengan nilai, tujuan, atau kebutuhan mereka. Faktor seperti gaji, lingkungan kerja, jenjang karier, dan work-life balance menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan untuk berpindah kerja.
Bagi perusahaan yang ingin mempertahankan talenta muda ini, penting untuk memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, fleksibel, dan memberikan peluang berkembang, perusahaan bisa mengurangi angka turnover karyawan dari generasi ini.
Apakah kamu termasuk Gen Z yang pernah atau sedang mempertimbangkan resign? Apa alasan utamamu?
Keyword: alasan resign
Project Manager GrowOnline “Digital Marketing Agency”. Bantu bisnis Anda makin melejit dan grow secara online. Instagram @growwithghani